• 9849-xxx-xxx
  • smkskesehatan.bireuen94@gmail.com
  • Geulanggang Teungoh, Kota Juang, Kab. Bireuen, Aceh

Jenis dan Kegunaan Benang Jahit Luka Yang Perlu Diketahui Perawat

 

Jenis dan Kegunaan Benang Jahit Luka Yang Perlu Diketahui Perawat

Jenis dan Kegunaan Benang Jahit Luka Yang Perlu Diketahui Perawat – Untuk mengklasifikasi jenis-jenis jahitan pada luka, mulai dari jenisnya, bahannya dan tingkat resapannya. Namun tujuannya hanya satu, yaitu mempercepat penyembuhan luka itu sendiri.

Pertama, seorang perawat harus mampu mengklasifikasikan jenis penyerapan benang, antara absorbable dan nonabsorbable atau dapat diserap atau tidak dapat diserap.

Tujuan dari perawat mampu mengklasifikasikan absorbable dan nonabsorbable yaitu untuk tindakan selanjutnya, yaitu adanya pengangkatan benang atau tidak.

Jahitan yang dapat diserap (absorbable) tidak perlu perawat mengangkatnya, karena pada benang jenis ini, terdapat sejenis enzim dalam tubuh yang mengurai sehingga benang ini dapat menyatu dengan tubuh secara alami.

Kedua, benang jahitan luka diklasifikasikan menurut struktur dan bahannya.

Jenis benang jahit monofilamen

Benang jenis ini hanya terdiri dari satu utas, yaitu tidak ada kepangan dengan benang yang lain. Jenis monofilamen sengaja dirancang untuk menembusi jaringan kulit yang tipis.

Jenis benang multifilamen

Jenis benang tidak seperti benang monofilamen, melainkan benang dengan jenis multifilamen terdiri beberapa benang kecil yang dikepang menjadi satu.

Beberapa rumah sakit tidak merekomendasikan pemakaian benang ini karena berpeluang terjadinya infeksi, meskipun demikian, benang ini diklaim lebih kuat dibanding benang jenis monofilamen.

Ketiga, benang jahitan yang diklasifikasikan menurut bahan yaitu yang terbuat dari bahan alami dan sintetis.

Benang yang tebuat dari bahan alami jarang sekali digunakan karena terkadang memiliki efek samping pada pasien, seperti gatal-gatal maupun inflamasi. Benang jahit jenis ini biasanya terbuat dari, gut atau sutera.

Sedangkan benang yang terbuat dari bahan sintetis terbuat dengan bahan nilon dan sering dipakai untuk menjahit luka terbuka.

Seperti telah disentil tadi bahwa klasifikasi benang jahitan menurut penyerapannya sangat penting dan melibatkan semua bahan yang terbuat pada benang absorbable dan nonabsorbable, maka lebih lanjut kita akan membahas satu per satu.

Jenis benang jahitan yang dapat diserap (absorbable)

Benang Gut

Benang ini termasuk jenis monofilamen alami, digunakan untuk menjahit luka atau laserasi jaringan lunak. Benang Gut tidak boleh digunakan untuk prosedur kardiovaskular atau neurologis.

Benang Gut

Tubuh memiliki reaksi terkuat terhadap jahitan ini dan sering melilit, hingga menimbulkan cedera pada jaringan. Secara, umum benang ini dipakai untuk operasi ginekologi.

Benang Gut terbuat dari serat protein  yang terdapat pada usus sapi maupun domba.

Polydioxanone (PDS).

Benang jenis monofilamen sintetik yang satu ini dapat digunakan untuk banyak digunakan untuk penutupan luka operasi pada abdomen atau biasa digunakan untuk operasi jantung pada anak.

Poliglecaprone (MONOCRYL).

Benang jahit jenis monofilamen sintetik ini terbilang sangat mudah didapati karena hampir sebagian besar dokter ahli bedah menggunakan benda untuk menutupi luka operasi.

Poliglecaprone (MONOCRYL).

Benang jahit jenis monofilamen sintetik ini terbilang sangat mudah didapati karena hampir sebagian besar dokter ahli bedah menggunakan benda untuk menutupi luka operasi.

Benang Monocryl tidak boleh digunakan untuk prosedur kardiovaskular atau neurologis. Benang ini paling sering digunakan untuk menutup kulit agar tidak membekas.

Poliglaktin (Vicryl).

Poliglaktin (Vicryl).

Benang sintetis Vicryl paling banyak digunakan untuk menutupi luka di bagian wajah atau tangan. Demi estetika, benang ini sering menjadi pilihan para tenaga medis.

Jenis benang jahitan yang tidak dapat diserap (nonabsorbable)

Dibawah ini Serba-serbi Perawat akan menampilkan beberapa contoh benang nonabsorbable atau benang yang tidak dapat diserap oleh tubuh.

Semua jenis benang ini, dapat digunakan secara umum untuk perbaikan jaringan lunak, termasuk untuk prosedur kardiovaskular dan neurologis.

Selain kegunaannya diatas, benang ini biasanya digunakan untuk operasi yang penyembuhan lukanya memakan waktu lama, operasi tendon dan penutupan abdomen pada laparatomi.

Benang dengan bahan Nilon merupakan benang Jahitan monofilamen alami.

Polypropylene (Prolene) adalah monofilamen sintetik.

Sutra adalah benang alami yang dikepang.

Poliester (Ethibond) adalah benang jahitan sintetis yang dikepang.

Demikian jenis-jenis benang untuk jahitan pada luka. Artikel ini bersumber dari situs Healthline dengan judul Everything You Need to Know About Surgical Sutures.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *